Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Musik Digital adalah reproduksi suara dari sinyal digital yang
telah dirobah keasalnya menjadi sinyal analog, perekaman suara digital dengan
cara pengkodean angka biner hasil dari perobahan sinyal suara analog dengan
bantuan frekuensi sampling. Musik digital bisa juga berasal dari suara sintetis, contoh peralatan sumber suara
sintetis MIDI merupakan sumber suara digital berbagai instrumen musik
yang bisa dimainkan oleh pemusik. Bentuk penyimpanan sinyal digital dalam media
berbasis teknologi komputer. Format
digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan
luas.
Sejarah Singkat Perkembangan Format
Musik
Piringan
Hitam diputar dengan Gramophone
Awalnya, piringan hitam merupakan sebuah
alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah
disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahum 1887.
Namun sayangnya tidak pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison
menemukan Phonograph (pemutar
piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan
untuk keperluan kantor. Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada
tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis baru dan
mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 masa
pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan
hitam. Pada masa itu, kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas pada
kalangan menengah atas saja.
Compact audio cassette diperkenalkan oleh Philips
sebagai media penyimpanan audio di Eropa pada
tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai
diproduksi secara massal. Pada tahun 1971,
Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan
filter Dolby Type B dan pita magnetik chromium dioxide (Cr02). Tahun 1980an
muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset
portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap
sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas
suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.
DAT (Digital Audio Tape)
Digital Audio Tape merupakan rekaman
digital yang memakai pita magnetik, tapi sayang waktu kemunculannya dipasaran luas
kedahuluan rekaman digital pada kepingan CD, sehingga tidak banyak dikenal
orang, hanya dari kalangan tertentu saja yang memiliki, hal ini pada masa itu
waktu peralihan dari rekaman analog ke rekaman digital pihak produsen DAT
kurang berani melempar ke pasaran luas karena perekaman digital jika di-copy
hasilnya akan persis sama dengan yang asli yaitu distorsi suara tidak
terdeteksi. Sedang pihak dari rekaman CD berani spekulasi untuk memproduksi
rekaman diatas kepingan CD untuk dipasarkan secara luas.
CD, VCD, DVD diputar dengan CD player,
discman
CD dibuat dengan cara perekaman sinyal
yang berbeda dari generasi perekaman sebelumnya, perekaman pada piringan hitam
dan perekaman pita magnetik bentuk perekamannya berupa sinyal analog, sedangkan
perekaman dipermukaan kepingan CD berupa sinyal digital yaitu pengkodean sinyal
0 dan sinyal 1, hal ini dalam usaha untuk merampingkan media penyimpanan musik
dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan.
Pada November 1984,
dua tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman
sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki
kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc
tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
Musik Digital diputar dengan MP3 Player,
iPod
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya.
Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka
ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
·
MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling
populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil
dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan
dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah
berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang
sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar
MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti
yang mendukung MP3 Pro.
·
WAV
WAV merupakan
standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam
format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering
dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi
dan karenanya berukuran besar.
·
AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced
Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture
Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997.
Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan
Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup
baik bahkan pada bitrate rendah. iPod,
pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang
mendukung format ini.
·
WMA
Format yang ditawarkan Microsoft,
Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena
dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk
mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini.
Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun
AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada
umumnya.
·
Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang
terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan
pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi
untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis
adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah
dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3
portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun
demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
·
Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan
pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam
layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan
standar AAC MPEG-4.
·
MIDI
Format audio satu ini lebih cocok untuk
suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya,
tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu
akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam
ponsel sebagai ringtone.
Musik Digital sebagai Inovasi Baru
Inovasi baru di bidang musik adalah
musik digital. Dengan format MP3, OOG, atau WAV musik digital mulai
mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar musik digital yang mendukung format
ini membuat era baru musik digital. Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped-
istilah untuk ekstraksi audio digital – dan terperangkap di PC dan Mac dengan
aplikasi semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik
portable canggih yang pernah diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web
dengan portabilitas dan fungsi sebagai sebuah platform yang benar-benar
universal. Hal lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah
tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau
digital right management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu,
label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan
album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan bebas didisribusikan di
antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label.
Elemen Pendukung
Ada beberapa situs yang menyediakan lagu
yang dapat diunduh secara langsung (gratis) atau berbayar. Lagu yang ditawarkan
berformat digital. Misalnya situs http://www.napster.com yang cukup digandrungi kala
itu namun harus berakhir karena dianggap melanggar hak cipta. Ada pula Insound,
Rhapsody, dan Apple iTunes Music Store, Lala.com, mdu04522.com
dan lain sebagainya.
Di Indonesia kini bermunculan beberapa
portal musik digital yang menawarkan layanan download dan streaming seperti http://www.melon.co.id[1], http://www.langitmusik.com[2], http://www.arenamusik.com[3], dan lain sebagainya. Beberapa konten sudah dijejali
kualitas musik terbaik dengan format Digital Right Management (DRM) sebagai
solusi dari pembajakan yang marak di Indonesia. Sistem yang tawarkan juga
sangat beragam, mulai dari streaming/download dengan berlangganan sampai ke
pembelian ala carte. Pertumbuhan mobile devices di Indonesia juga berperan
besar dalam perkembangan dunia musik digital ini. Beberapa layanan tersebut sudah
memiliki aplikasi untuk digunakan di mobile devices, seperti : MelOn for
Android[4], MelOn for BlackBerry[5], LangitMusik BlackBerry[6], Arena Musik Store for BlackBerry[7], dan sebagainya. Beberapa diantaranya bahkan sudah
berkolaborasi menggunakan Dolby Audio and Imaging Technologies untuk
menghasilkan kualitas rekaman digital yang tinggi dengan kompresi sampai
50%. [8]
Keunggulan
Musik dalam format digital memiliki
beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium konvensional, yaitu :
·
format yang beragam dapat disesuaikan
dengan teknologi yang digunakan
·
kualitas copy yang serupa dengan master
memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
·
proses penjualan dengan pendekatan single atau
satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional
seperti kaset atau CD
Kekurangan
Dengan segala kelebihannya, musik
digital memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :
·
kemudahan perekaman dan penggandaan
rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja akan merugikan
·
penyebaran musik digital di Internet
tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga memengaruhi pemasukan untuk
label